Kamis, 29 Mei 2014

Tekstur Kuku yang Tidak Sehat



Selain perubahan pada warna, kuku juga bisa berubah dalam hal bentuk atau tekstur kuku yang membuat kuku dapat dibilang jauh dari sehat.
Perubahan-perubahan pada bentuk/tekstur kuku itu   antara lain:

1. Nail Pitting


Kuku dengan lekukan-lekukan kecil (pitting) merupakan tanda penyakit psoriasis. Hampir 50% penderita psoriasis mengalami nail pitting. Pada kasus psoriasis berat, kukunya bahkan rusak/hancur. Hal itu terjadi karena pada orang dengan penyakit psoriasis, proses pertumbuhan sel/zat tanduk lebih cepat dibandingkan orang normal, sehingga kuku menjadi lebih cepat hancur.

2.  Nail Clubbing


Kuku yang berbentuk seperti  pemukul drum (nail clubbing) menunjukkan rendahnya kadar oksigen dalam darah. Ini menandakan terjadi gangguan pada paru-paru.

3. Spoon Nails
 
Kuku terlihat mencuat keluar, seperti bentuk sendok, bisa jadi sebagai kekurangan zat besi atau anemia.

4. Terry's Nails


Kuku berwarna buram tetapi ujungnya memiliki warna gelap. Kondisi ini merupakan tanda penyakit serius seperti gagal jantung kongestif, diabetes, penyakit hati, kurang gizi.

5. Beauty's Lines


Terjadi lekukan dalam yang melintang di kuku. Ini dapat muncul ketika pertumbuhan di daerah bawah kutikuka diganggu oleh luka atau penyakit serius. Penyakit dengan Beau’s lines adalah diabetes tak terkontrol, penyakit peredaran darah seperti penyakit arteri periferal, penyakit yang terkait demam tinggi, disebabkan oleh pneumonia, cacar atau gondongan, kurang gizi.

6. Nail Separates From Nail Bed
Kuku terpisah dari lapisan kulit di bawah kuku. Kondisi ini dinamai onycholysis. Cirinya kuku menjadi longgar dan dapat dipisahkan dengan jari. Ini bisa merupakan tanda penyakit infeksi, tiroid, reaksi obat, reaksi terhadap pengeras kuku atau kuku palsu dari akrilik, dan penyakit psoriasis.



Mulai sekarang, apabila terjadi perubahan warna atau bentuk/tekstur pada kuku Anda, jangan anggap remeh. Sebab perubahan itu bisa menandakan terjadinya gangguan kesehatan pada tubuh kita. Meski demikian, perubahan yang terjadi pada kuku itu, dr Silviani Sri Rahayu, SpKK mengingatkan, jangan menjadi acuan utama untuk diagnosis penyakit. Pemeriksaan fisik dan laboratorium tetaplah diperlukan. Yang penting, rawatlah kuku dengan baik dan cepat tanggap bila kuku terlihat tidak seperti biasanya.

(sumber : majalah wanita UMMI edisi No.07/XXI Nopember 2009/1430 H - Kesehatan Keluarga "Intip Kondisi Kesehatan Lewat Kuku")

  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar